Kamis, 22 Maret 2012

Tahukah Anda : Daftar Lengkap Tanaman Langka Indonesia

posted by: Dunia Andromeda
Daftar tumbuhan yang dilindungi di Indonesia tertuang dalam Lampiran Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Dalam peraturan tersebut terdapat 58 jenis tumbuhan yang dilindungi di Indonesia.
Selain berisi daftar tumbuhan yang dilindungi, lampiran peraturan pemerintah tersebut juga berisikan daftar satwa (hewan) yang dilindungi. Sayangnya, selain daftar tersebut hanya memuat sedikit jenis flora Indonesia, terdapat beberapa kesalahan dalam penyebutan nama. Pun terdapat beberapa flora yang satu spesies tetapi ditulis sebagai spesies berbeda. Bahkan, dimungkinkan ada spesies fiktif.
Daftar Tumbuhan yang Dilindungi. Berikut adalah daftar beberapa tumbuhan yang dilindungi. Pada beberapa jenis flora saya tambahkan catatan sebagai keterangan dan penjelasan singkat hasil ‘investigasi’ saya akan spesies tersebut.
1. Balam Suntai

Balam Suntai (Palaquium walsurifolium), Balam suntai adalah salah satu spesies tanaman langka asli Indonesia. Ini tanaman langka memiliki kayu berkualitas baik. Kelas daya tahan tanaman ini langka adalah kelas IV dan kelas kuat II. Jadi tidak mengherankan bahwa ini tanaman langka banyak dicari.

2. Bayur

Bayur (Pterospermum sp). Indonesia memiliki nama daerah tanaman langka Balang, wadang, walang, wayu. bayur adalah spesies tanaman langka yang memiliki kayu berkualitas baik.

3. Pohon ulin

Pohon Ulin (Eusiderxylon zwageri). Ini tanaman langka ini juga dikenal sebagai kayu besi. Tanaman ini memiliki khas Kalimantan 60-120 cm dan tinggi 20-30 m. Ini tanaman langka adalah salah satu komoditas kayu yang paling laku karena kayu kualitasnya.

4. Cendana

Cendana (Santalum album). Cendana atau cendana wangi, sebuah cendana tanaman langka memproduksi dan minyak cendana. Kayunya digunakan sebagai rempah-rempah, bahan dupa, aroma terapi, campuran parfum, dan sangkur keris (selubung). Cendana adalah tanaman parasit awal kehidupan. Hal ini membutuhkan kecambah tuan rumah pohon untuk mendukung pertumbuhannya, karena akar sendiri tidak dapat mendukung kehidupan. Karena ini merupakan prasyarat cendana sulit dikembangbiakkan atau dibudidayakan. Cendana wangi (Santalum album) kini sangat langka dan sangat mahal. Cendana dianggap sebagai obat alternatif untuk membawa orang lebih dekat kepada Allah. Basis minyak kayu cendana, yang sangat mahal dalam bentuknya yang murni, digunakan terutama untuk penyembuhan cara Ayurveda, dan untuk mengurangi kecemasan.

5. Damar

Damar, Kopal Keruling (Agathis labillardieri). Ini tanaman langka dari Papua. Damar adalah spesies pohon potensial yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Ini tinggi tanaman langka bisa mencapai 60 m dan diameter 2 m.

6. Raflesia Arnoldi

Bunga Rafflesia hidup di Taman Nasional Bengkulu, memiliki diameter ukuran bunga yang hampir mencapai 1 meter. Bunga ini dikenal sebagai bunga bangkai karena mengeluarkan bau menyengat. Bau busuk yang dikeluarkan oleh bunga-bunga yang digunakan untuk menarik lalat yang hinggap dan membantu penyerbukan. Raflesia Arnoldi adalah tanaman parasit yang memerlukan tuan rumah untuk hidupnya. Sekarang habitat Raflesia Arnoldi kondisi sangat memprihatinkan bahwa angka-angka menurun drastis dari tahun ke tahun. Menyusut habitat bunga tersebut di dalamnya akibat aktivitas manusia seperti pembukaan hutan untuk pertambangan, pertanian, dan permukiman.

7.Enau


Palm (Arenga pinnata). Palm (Arenga pinnata, suku Arecaceae) adalah yang paling penting setelah kelapa (sawit) karena merupakan tanaman serbaguna. Palma yang besar dan tinggi, bisa mencapai 25 m. Untuk 65 cm, batang substansial padat dan di bagian atas ditutupi dengan serat hitam dikenal sebagai serat, injuk, membujuk atau benjolan. Ijuk sebenarnya bagian dari pelepah daun sekitar batang. Pohon-pohon palem menghasilkan banyak hal, yang membuatnya populer sebagai tanaman serbaguna, terutama sebagai penghasil gula.

8. Nimba

Nimba (Azadirachta indica). Ini tanaman langka memiliki nama lain atau Mimbo mimba. Ini tanaman langka adalah pohon batang (Arbor) tinggi dapat mencapai 20 m atau lebih. Kulit tebal, batang kasar sedikit, daun bahkan menyirip, dan berbentuk oval dengan tepi bergerigi dan tajam, sementara buah adalah buah batu dengan panjang 1 cm. Neem buah diproduksi dalam satu sampai dua kali setahun, berbentuk oval, ketika buah kuning matang, biji ditutupi dengan kulit keras dan kulit cokelat menempel di bagian dalam buah berwarna putih. Tanaman ini dapat digunakan sebagai tanaman pestisida. Karena daun mimba mengandung senyawa yang dapat mengendalikan hama tanaman, seperti sitosterol, hyperoside, nimbolide, quercetin, quercitrin, rutin, Azadirachtin, dan nimbine.

9. Tembesu


Tembesu (Fagraea fragrans) termasuk ke dalam Loganiaceae keluarga. Daerah distribusi Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa Barat, Maluku dan Irian Jaya. Tempat tumbuh di tanah datar dan sarang atau tempat yang tidak berlumpur, tanah liat berpasir, dengan curah hujan tipe A B ke pada ketinggian 000-500 dpl.

Tinggi pohon tembesu mencapai 40 m, dengan panjang batang bebas cabang hingga 25 m, diameter 80 cm atau lebih, dengan batang yang tegak lurus dan tidak berbanir. Kulit luar coklat sampai hitam, dan sedikit beralur dangkal mengelupas. Kayu adalah drive tua kuning keemasan atau oranye coklat, dan milik yang tahan kelas.

10. Jelutung

Jelutung atau Jelutong (Dyera costulata, syn D. laxiflora.) Adalah spesies pohon oleander subfamilia. Pohon ini dapat tumbuh hingga 60 meter dengan diameter dengan 2 kaki. Pohon ini tumbuh di Semenanjung Malaysia, Kalimantan, Sumatera dan Thailand selatan.

11. Durian (Durio Zibethinus)

DURIAN ( Durio zibethinus ), Indonesia (Durian, Duren, Kadu), Inggris (Durian), Melayu (Durian), Thailand (Thurian), pilipina (Durian),Cina (liu lian)
Tumbuhan berbentuk pohon, berumur panjang (perenial), tinggi 27 - 40 m. Akar tunggang. Batang berkayu, silindris, tegak, kulit pecah-pecah, permukaan kasar, percabangan simpodial, bercabang banyak, arah mendatar. Berbunga sekitar bulan Januari. Buah bulat atau lonjong, panjang 15 - 30 cm, kulit dipenuhi duri-duri tajam, warna coklat keemasan atau kuning, bentuk biji lonjong, 2 - 6 cm - berwarna cokelat, berbuah setelah berumur 5 - 12 tahun. Perbanyaan Generatif (biji).

Manfaat buah durian yang memiliki mineral alamiah yang mudah dicerna oleh tubuh kita. Durian juga mengandung fosfor dan zat besi yang 10 kali lebih banyak dari buah pisang (mas, ambon, dan beranga). Tapi karena kandungan mineralnya yang tinggi, terutama kalsium dan zat besi, durian dapat menjadi penyebab masalah pada pergerakan usus besar. Bagi yang memiliki riwayat darah tinggi, disarankan untuk tidak mengkonsumsi buah ini bersama dengan alkohol karena dapat menyebabkan stroke. Selain itu, disarankan untuk banyak minum air putih sebelum dan sesudah makan durian untuk menghindari dehidrasi.


12. Eucalyptus /Kayu putih (Eucalyptus sp)


Marga (genus) eukaliptus terdiri dari sekitar 500 jenis pohon danperdu. Namun jenis-jenis yang sudah umum dikenal antara lain E. alba(ampupu), E. deglupta (leda), E. grandis (hooded gum), E. platyphylla (hue), E. saligna (sidney blue) dan E. umbellata(forest red gum).

Ketinggian tempat yang sesuai untuk eukaliptus berbeda-beda. Umumnya Eucalyptussp. tumbuh baik pada tanah jenis aluvial kecuali E. saligna yang memerlukan jenis tanah podsol, kelembaban tinggi dan tergenang air. Jenis E. Deplupta (leda) tumbuh baik pada tanah alluvial subur, bertopografi datar dan rendah serta waktu hujantanahnya tergenang kemudian mengering.

Tanaman ini bertajuk tidak rapat, tingginya bervariasi menurut jenisnya. Jenis ampupu tingginya dapat mencapai 35 m dengan diameter 120 cm. Jenis hue tingginya dapat mencapai 25 m dengan diameter 125 cm. Eukaliptus mempunyai musim berbunga yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Biji eukaliptus tergolong sangat halus, kecil dan lembut. Berikut ini dapat dilihat musim berbunga untuk masing-masing jenis eukaliptus.


13. Hangkang (Palaquium)
Picture of Flcus elastica Roxb
Getah perca atau Palaquium adalah salah satu tumbuhan asli Nusantara yang tersebar di Indonesia bagian barat dan Semenanjung Malaya. Tumbuhan ini juga terdapat AustralasiaTaiwan bahkan sampai ke Kepulauan Solomon.

Tumbuhan ini mempunyai kelas keawetan IV dan kelas kekuatan II. Sehingga cocok digunakan sebagai bahan bangunan, alat rumah tangga, alat olahraga maupuun alat musik tradisional. Getahnya (terutama P. gutta) dapat disadap unutk pembuatan mainan anak-anak. Bijinya mengandung kadar lemak yang tinggi.

14. Hongi /saya/Pala (Myristica argentea)
satu lagi jenis tanaman asli Indonesia yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Tanaman asli Kepulauan Banda Maluku ini merupakan tanaman buah berupa pohon tinggi telah menjadi komoditi perdagangan yang penting sejak masa Romawi. Tanaman pala menyebar ke Pulau Jawa, pada saat perjalanan Marcopollo ke Tiongkok yang melewati pulau Jawa pada tahun 1271 sampai 1295 pembudidayaan tanaman pala terus meluas sampai Sumatera. 

15. Jambu Monyet (Agathis Lalillardieri)

Tanaman ini dikembangkan terutama untuk dipungut buah sejatinya. Yang dikenal umum sebagai "buah", yakni bagian lunak yang membengkak berwarna kuning atau merah, sesungguhnya adalah dasar bunga (receptaculum) yang mengembang setelah terjadinya pembuahan. Buah sesungguhnya adalah bagian "monyet"nya yang keras, coklat kehitaman berisi biji yang dapat diolah menjadi makanan; yakni kacang mete yang lezat. Secara tradisional kacang ini biasanya digoreng sebagai nyamikan teman minum teh atau kopi; sedangkan secara modern kini umum dijumpai sebagai pengisi dan penghias penganan semacam coklat dan kue-kuean
Kayunya berwarna coklat muda dan bernilai rendah, sangat jarang dipergunakan; meski dapat dimanfaatkan sebagai kayu bakar atau kayu perkakas bermutu rendah. Sejenis getah yang mengeras di udara terbuka (gom) dihasilkan dari batang yang dilukai. Gom ini dapat menjadi perekat buku yang baik, sekaligus mencegah serangan rayap yang juga baik untuk merekat kusen atau kayu lapis.

17. Kapur Barus (Dryobalanops camphora)

pohon camfer  (ilust wikipedia.com)


Pohon Kapur (Dryobalanops aromatica), penghasil kapur barus (kamper) ternyata termasuk salah satu tanaman langka. Pohon Kapur yang mampu menghasilkan kristal kapur barus dengan aroma khas ini menempati status keterancaman tertinggi yakni Critically Endangered (Kritis).

Pohon Kapur di Kalimantan disebut juga sebagai Ampadu, Amplang, Kapur, Kayatan, Keladan, Melampit, Mengkayat, Mohoi, Muri, dan Sintok. Di Sumatera selain disebut Kapur atau Barus tanaman ini dinamai Haburuan atau Kaberun.

Dalam bahasa Inggris tumbuhan ini disebut sebagai Borneo CamphorCamphor Tree,Malay camphor atau Indonesian Kapur. Sedangkan dalam bahasa latin (ilmiah) nama resminya adalah Dryobalanops aromatica yang bersinonim dengan Dryobalanops sumatrensis (JF Gmel.) Kosterm., Laurus sumatrensis JF Gmel., Arbor camphoriferaRumph., Dipterocarpus Dryobalanops Steud., Dipterocarpus teres Steud, Dryobalanops camphora Colebr., Dryobalanops junghuhnii Becc., Dryobalanops vriesii Becc Correa.,Pterigium teres, Shorea camphorifera Roxb.

18. Katiau (Ganna metloyauma)

pohon katiau (ketiau )merupakan pohon yg bisa tumbuh di 1000m dpl.Tingginya hingga 30 meter dengan diameter pohon bisa mencapai 80 cm.habitat aslinya adalah rawa,gambut dan campuran.kayunya dimanfaatkan untuk bangunan rumah, bijinya biasa dibuat minyak sedangkan getahnya juga sangat bernilai ekonomi tinggi.

19.Kayu Bawang/pohon Kulim (Scorodocarpus borneensis)

Tinggi pohon sampai 30 m, panjang batang bebas cabang sampai 20 m, diameter sampai 60 cm, kulit luar berwarna kelabu coklat atau merah – coklat, beralur dangkal dan mengelupas banyak, kecil-kecil tipis.

Kulim tumbuh didalam hutan hujan tropis primer, pada tanah kering liat atau berpasir sampai ketinggian 300 m dari permukaan laut.Banyak digunakan untuk tiang jembatan, bantalan, tiang listrik, bantalan, tiang listrik dan telepon dan bangunan perumahan

20. Kayu Hitam/Eboni (Diospyros sp)

Pohon penghasil kayumahal dari keluarga eboni (suku Ebenaceae). Nama ilmiahnya adalah Diospyros celebica, yakni diturunkan dari kata Celebes(Sulawesi). Daerah penyebaran terutama di Sulawesi Tengah.

Pohonnya lurus dan tegak dengan tinggi sampai dengan 40 m. Diameter batang bagian bawah dapat mencapai 1 m, sering dengan banir (akar papan) besar. Kulit batangnya beralur, mengelupas kecil-kecil dan berwarna coklat hitam. Pepagannya berwarna coklat muda dan di bagian dalamnya berwarna putih kekuning-kuningan.

Pohon ini menghasilkan kayu yang berkualitas baik. Berwarna coklat gelap, kehitaman, atau hitam berbelang-belang kemerahan, dalam perdagangan internasional kayu hitam Sulawesi ini dikenal sebagai Macassar ebony, Coromandel ebony, streaked ebony atau juga black ebony. Nama-nama lainnya di Indonesia di antaranya kayu itam, toetandu, sora, kayu lotong, kayu maitong, dan lain-lain.
Kayu hitam Sulawesi terutama digunakan untuk furniture mahal, ukir-ukiran dan patung, alat musik (misalnya gitar dan piano), tongkat, dan kotak perhiasan.


21. Kayu Kuning/Sisir/Kaliage (Cudrania sp)

Pohon Sisir ini banyak tumbuh dari ketinggian 4 Mdpl sampai ke 3/4 ketinggian puncak gunung, oleh karena itulah tanaman ini menjadi sangat populer karena pada waktu itu tanaman ini dengan sangat mudah ditemui dimanapun. Cudrania chochinsinensis ini ternyata mempunyai banyak kerabat, saya juga hanya baru menemukan 6 jenis species yang masih bersatu dalam satu genus dengannya.

Ya, tanaman SISIR/KALIAGE/ALIAGE/Cudrania chochinsinensis adalah sesosok tanaman yang berbentuk perdu/semak belukar dengan fisilogi tanaman yang sangat unik. Disebut unik disini adalah dari penampilan tanaman tersebut yang berwarna kuning cerah hampir ke orange, berduri banyak dan panjang serta kaku. Apalagi jika anda lihat warna perakarannya, siapapun akan berdecak kagum melihatnya.

pohon yang dahulu hanya dicari karena sangat bagus sebagai bahan kayu bakar para penduduk di desa desa terpencil, kini telah hampir hilang di alam karena banyak sekali diburu oleh para kolektor atau pemburu bonsai . Pohon ini bahkan awalnya hanya dianggap sebagai gulma ( Pengganggu ) di kebun kebun cengkeh atau di kebun Albasia/ Sengon, namun kini…bahkan dicari dan banyak pula yang membibitkan tanaman ini karena mempunyai nilai ekonomis yang bagus, bahkan dibandingkan cengkeh yang harganya turun drastis dan sudah bukan lagi tanaman primadona.



22. Kayu Manis (Cinnamomun burmannii)

Cinnamomum burmannii (cassiacassia Indonesiacassia padang) adalah salah satu jenis kayu manis. Spesies ini berasal dari Indonesia danAsia Tenggara. Umumnya, tumbuhan ini digunakan sebagai rempah-rempahtanaman hias, maupun tanaman hutan. Kulit kayu C. burmannii yang memiliki bau aromatik ini sehingga digunakan sebagai bumbu (kayu manis), parfum, maupun obat. Pohon C. burmannii dapat mencapai ketinggian 15 meter dan menghasilkan getah berwarna kuning muda atau keputihan


23.Kayu Sepang/Secang (Caesalpina sappan)

Berkas:Batang secang luka.jpg
Secang atau sepang (Caesalpinia sappan L.) adalah pohon anggota suku polong-polongan (Fabaceae) yang dimanfaatkan pepagan (kulit kayu) dankayunya sebagai komoditi perdagangan rempah-rempah.Tumbuhan ini berasal dari Asia Tenggara maritim (Nusantara) dan mudah ditemukan di Indonesia. Kulit kayunya dimanfaatkan orang sebagai bahan pengobatan, pewarna, dan minuman penyegar. Hingga abad ke-17 kulit kayunya menjadi bagian perdagangan rempah-rempah dari Siam dan Nusantara ke berbagai tempat di dunia.
Bagian-bagiannya mengandung senyawa anti-bakteri dan memiliki sifat anti-koagulan (anti-penggumpalan). Khasiat pengobatan mencakup obat mencret, obat batuk, dan obat luka. Untuk obat mencret dipakai sekitar 5 gram kayu kering, dipotong kecil-kecil, lalu direbus dengan dua gelas air selama 15 menit, setelah dingin disaring.Pepagannya dimanfaatkan sebagai sumber pewarna merah karena menghasilkan brazilin, sebagaimana kayu brazil dan kerabat-kerabat dekatnya, meskipun warnanya tidak sekuat kayu brazil. Pewarna ini dipakai untuk cat, pakaian, dan minuman penyegar khas Yogyakarta selatan (wedang secang)

24. Kemenyan (Styra sp)

Kemenyan adalah salah satu komoditas resin (getah), dengan penggunaan luas. Salah satunya yang paling penting adalah sebagai fixative (pengikat) dalam industri parfum. Kemenyan tak ada hubungannya dgn hal gaib, klenik, takhyul dan lain-lain, meski residu dari produk ini digunakan untuk bahan baku dupa dan sebangsanya.

Di pasar internasional, kemenyan dikenal dengan nama Benzoin resin. Komoditas ini berupa getah kering dari beberapa pohon genus Styrax. Di antaranya, yang paling banyak diperdagangkan adalah getah pohon Styrax Tonkinensis (Siam Benzoin), Styrax Benzoin dan Styrax Sumatrana (Sumatera Benzoin).

Sosok kemenyan, hampir sama dengan resin lainnya seperti Gondorukem (getah Pinus merkusii) dan Damar (getah Shorea Javanica). Bedanya, gondorukem berwarna kecokelatan dan lengket, damar berwarna kuning keputihan dan reman. Kemenyan berupa gumpalan padat dan keras, putih dengan sebagian bening transparan.

25. Kemiri ( Dipterocarpus sp)

Pohon hingga 40m tinggi dan diameter 200cm. Penopang hingga 3m tinggi. Batang pohon biasanya bengkok dan bengkok, hampir horisontal di dasar, bersandar di atas sungai dan sering tertutup lumut dan epifit. Cabang yang timbul dari rendah di atas batang, tersebar di sungai dan cenderung menjadi semi-gantung di ujungnya.Memiliki 3 buah dan 2 panjang sayap pendek, biasanya kemerahan. Selama musim berbuah, buah-buahan kemerahan dengan stipules merah muda adalah pemandangan yang indah di sepanjang tepi sungai.
Habitat: Lokal sering sepanjang sungai yang mengalir deras di luar mencapai pasang surut, di bawah 600 meter di atas permukaan laut.

26. Keruling/kruing (Dipterocarpus sp)

Keruing Tree
Keruing atau Dipterocarpus adalah marga pepohonan penghasil kayu pertukangan yang berasal dari keluarga Dipterocarpaceae. Marga ini memiliki sekitar 70 spesies yang menyebar terutama di Asia Tenggara; mulai dari India dan Srilanka di barat, melalui BurmaIndocina dan Cina bagian selatan, Thailand, hingga ke kawasan Malesia bagian barat. Di wilayah Malesia, keruing tersebar di hutan-hutan Semenanjung MalayaSumatra,KalimantanFilipinaJawaBaliLombok dan Sumbawa. Jadi umumnya tidak melewati garis Wallace, kecuali yang ditemukan di Lombok dan Sumbawa.

Keruing umumnya berupa pohon sedang sampai besar, dengan ketinggian tajuk mencapai 65m dan batang lurus, bulat gilig, gemangnya sering lebih dari 150cm hingga 260cm. Batang dan ranting mengeluarkan resin apabila dilukai, kadang-kadang amat berlimpah.

27. Ketimunan /Seranai(Timonius)

Tanaman ini termasuk pohon atau semak berumah dua yang tumbuh tinggi mencapai 40-45 m dengan diameter 60-80 cm, tidak atau dengan akar papan yang kecil. Permukaan kulit batang datar, bersisik, berwarna keabu-abuan hingga coklat, bagian bawah kulit berwarna merah jambu. Daun-daunnya saling berhadapan, atau melingkar, sederhana, pinggirannya rata, tulang daun tidak menonjol. Penumpu besar. Bunga soliter, muncul dari ketiak daun, membentuk payung menggarpu, perbungaan pendek, uniseksual.

banyak ditemukan di pinggiran sungai, hutan sekunder, pinggiran hutan. Umum ditemukan di dataran rendah sampai pegunungan pada ketinggian 3500 m dpl.
Tanaman ini menghasilkan kayu digunakan untuk bangunan rumah, juga sebagai kayu bakar. Tanaman ini direkomendasikan  untuk tempat yang kering.  Daun dapat digunakan untuk mengobati sakit akibat gigitan ular.

28. Kulit Lawang (Cinnamomun cullilawan)

Kulit Lawang
Pohon lawang (Cinnamomum culilawan BL) dikelompokkan sebagai salah satu komoditas hasil hutan non kayu (non timber forest product), yang masuk dalam kelompok jenis yang dapat menghasilkan minyak atsiri. Berbeda dengan produk minyak atsiri lainnya, minyak lawang lebih khas, panas, dengan banyak multi fungsi. Persediaan minyak lawang di pasaran, masih sangat terbatas, sementara permintaan terus meningkat. 

Kondisi ini terjadi dikarenakan daerah yang menghasilkan minyak ini hanya berasal dari Indonesia bagian Timur. Persebaran pohon penghasil minyak lawang banyak ditemukan di Indonesia bagian Timur, terutama di Kabupaten Kaimana Propinsi Papua. Pohon yang mempunyai genus sama dengan species ini adalah pohon kayu manis, atau manis jangan, kulit pohon ini di Pulau Jawa, banyak dimanfaatkan untuk aroma makanan dan minuman juga digunakan sebagai bahan untuk campuran obat tradisional.


29. Ipil/Merbau (Instsia amboinensis)

Pohon Merbau
Pohon Ipil atau merbau tumbuh tegak, lurus, dapat mencapai tinggi 50 meter dengan tinggi bebas cabang mencapai 20 meter dan diameter batang 160 cm bahkan ada yang mencapai 250 cm. Batang berbanir dengan warna kulit luar kelabu coklat dan beralur dangkal. daunnya tersusun majemuk terdiri dari 4 sampai 6 anak daun yang berbentuk bundar atau bulat telur.

tersebar dari Tanzania dan Madagaskar, India bagian selatan dan Myanmar sampai ke Malaysia dan Indonesia, Australia bagian Utara dan Polinesia. Di Indonesia, Intsia spp. dijumpai hampir di semua pulau Sumatra (Sumatra Utara, Aceh, Riau, Palembang, Lampung, Jambi), Kalimantan, (Kalimatan Selatan dan Barat), Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara Timur, Irian Jaya dan Jawa.dapat dijumpai pada pada hutan tropika basah pada zone vegetasi hutan dataran rendah . Jenis ini tumbuh dalam hutan asli sampai dengan ketinggian 50 meter dari permukaan laut tetapi umumya tumbuh dekat pantai, dalam hutan payau atau tepi sungai dan sangat menyukai tempat yang berpasir atau berbatu

30. Malam Merah (Palaquium gutta)

Merupakan tumbuhan hutan tersebar di daerah pegunungan kepulauan Sumatera, Bangka, Riau, Kalimantan dan Semenanjung MalaysiaKeluarga tumbuhan ini terdiri dari berpuluh jenis, diantarnya adalah suku Palaquium.  Dari suku ini yang terbaik adalah jenis Palaquium oblongifolium Burck, dari jenis inipun terdiri dari beberapa varietas yang diberi nama sesuai tempat tumbuh asalnya, yaituSumatrensis, Bornensis dan Malayaensis..

28. Massoi /Mesoyi(Cryptocaria massoi)

Cryptocarya_concinna Masoi
Mesoyi atau masoi (Cryptocarya massoia (Oken) Kosterm.) adalah sejenis pohon yang masih sekerabat dengan kayu manis. Di Papua dikenal sebagai aikor atau aikori.
Habitus berupa pohon, tinggi sekitar 25 m. Batang besar dengan diameter ± 30 cm, tebal pepagan (kulit kayu) dapat mencapai 0,5 cm serta menebarkan aroma wangi. Aroma wangi berasal dari kandungan minyak atsiri yang dikenal sebagai Massoia lactone. Bentuk daun bundar telur yang meruncing ke arah ujung daun. Duduk daun melingkar atau berlawanan. Perbungaan mempunyai tangkai panjang ± 10 cm, muncul dekat pangkal daun. Buah buni, berbiji satu.
Kayunya dipakai sebagai bahan bangunan, pepagannya dijadikan campuran untuk pewarna merah dan campuran ratus wangi.
Minyak kulit masoi hasilkan dihasilkan dari proses penyulingan uap kulit kayu masoi. Ditinjau dari komponen kimia penyusunnya, minyak kulit masoi berbeda dengan minyak kulit lawang. Minyak kulit masoi tidak mangandung eugenol, sedangkan minyak kulit lawang mengandung sejumlah kecil eugenol. Komponen utama dalam minyak kulit masoi adalah persenyawaan masiolaktone (C10H16O2)

31. Mata Buta / Buta-Buta/Garu (Excoecaria agallocha)

Merupakan pohon yang meranggas kecil dengan ketinggian mencapai 15 m. Kulit kayu berwarna abu-abu, halus, tetapi memiliki bintil. Akar menjalar di sepanjang permukaan tanah, seringkali berbentuk kusut dan ditutupi oleh lentisel. Batang, dahan dan daun memiliki getah (warna putih dan lengket) yang dapat mengganggu kulit dan mata. Daunnya hijau tua dan akan berubah menjadi merah bata sebelum rontok, pinggiran bergerigi halus, ada 2 kelenjar pada pangkal daun. Unit dan Letak: sederhana, bersilangan.

Manfaat akar dapat digunakan untuk mengobati sakit gigi dan pembengkakan. Kayu digunakan untuk bahan ukiran. Kayu tidak bisa digunakan sebagai kayu bakar karena bau wanginya tidak sedap bagi masakan. Kayu dapat digunakan sebagai bahan pembuat kertas yang bermutu baik. Getah digunakan untuk membunuh ikan. Kayunya kadang-kadang dijual karena wanginya, akan tetapi wanginya akan hilang beberapa tahun kemudian. Getah putihnya beracun dan dapat menyebabkan kebutaan sementara, sesuai dengan namanya, yaitu buta-buta. 

30. Mata Kucing / Damar (Shorea sp)

Damar Mata Kucing

Shorea adalah nama marga beranggotakan sekitar 194 spesies, terutama berupa pohon penghuni hutan tropika, dari suku Dipterocarpaceae. Marga ini dinamai demikian untuk menghormati Sir John Shore, Gubernur Jenderal British East India Company, 1793-1798.
Juga Salah satu marga penghasil kayu-kayu dipterokarpa yang terpenting. Aneka jenis kayu meranti (meranti kuningmerah, dan putih),balaubangkiraibalangeran dan lain-lain, tergabung di sini. Di samping itu, marga ini juga menghasilkan resin yang disebut damar dari berbagai kualitas; salah satu yang terbaik kualitasnya adalah damar mata kucing. Damar terutama digunakan dalam industri pernis dan cat, serta untuk pengolahan kimiawi lainnya.
Mata Kucing (Damar) adalah hasil sekresi (getah) dari pohon Shorea sp. , Vatica sp. ,Dryobalanops sp. , dan lain-lain dari suku meranti-merantian atau Dipterocarpaceae. Di dalamnya termasuk damar mata kucing dan damar gelap. 
Di sepanjang pesisir pantai utara Kabupaten Lampung Barat, Sumatera Selatan, terhampar ribuan hektar pohon damar. Dan sejak lama, masyarakat setempat menggantungkan hidupnya dari getah pohon ini. Tanpa memandang gender, pria maupun wanita, tua atau muda, sama lihainya memanjat pohon damar, demi mencari butiran-butiran getah damar.


32. Purnamasada/kalimasada/salimuli (Cordia subcordata)

Berkas:Starr 080208-2435 Cordia subcordata.jpg
Daun dan pohon purnamasada mirip dengan daun jati  namun lebih kecil ukurannya. . Bunganya tumbuh bergerombol dengan jumlah 7 – 12 kuntum di ujung batang.  Mahkota bunganya berwarna kuning cenderung orange. 

33. Sawo Kecik (Manilkata kauki)
Sawo Kecik (Manilkara kauki) diperkirakan berasal dari India dan tersebar serta banyak dibudidayakan di kawasan Asia Tropis dan Amerika Tropis. Di Indonesia, Sawo Kecik meskipun sudah mulai langka karena mulai jarang yang membudidayakan namun masih dapat ditemui di seluruh Indonesia kecuali Kalimantan.
Sawo kecik tumbuh subur di daerah pesisir (pantai) yang beriklim kering hingga daerah berketinggian sekitar 500 meter dpl. Pohon langka ini sering ditanam sebagai pohon peneduh, pohon buah (untuk dikonsumsi buahnya), dan sebagai pohon ornament yang biasa ditanam di dekat kuil atau istana.

34. Sonolkeling (Dalbergia latifolia)
Pohon sonokeling, Dalbergia latifoliaDarmaga, Bogor
Pohon berukuran sedang hingga besar, tingginya 20-40 m dengan gemang mencapai 1,5-2 m. Tajuk lebat berbentuk kubah, menggugurkan daun. Pepagan berwarna abu-abu kecoklatan, sedikit pecah-pecah membujur halus.Di Indonesia, sonokeling hanya didapati tumbuh liar di hutan-hutan Jawa Tengah dan Jawa Timur pada ketinggian di bawah 600m dpl., terutama di tanah-tanah yang berbatu, tidak subur, dan kering secara berkala. Tumbuh berkelompok, namun tidak terlalu banyak, di hutan-hutan musim yang menggugurkan daun-daunnya di waktu kemarau.
Sebaran alami sonokeling lainnya adalah anak-benua India, mulai dari kaki Pegunungan Himalaya hingga ujung selatan semenanjung, terutama di hutan-hutan monsun yang kering di wilayah-wilayah Karnataka, Kerala, danTamil Nadu, di Ghats Barat. Meskipun demikian, tumbuhan ini hidup baik di daerah dengan curah hujan antara 750 – 5.000 mm pertahun; di atas aneka jenis tanah, walau lebih menyukai tanah-tanah yang dalam dan lembap, yang memiliki drainase baikSonokeling terutama dimanfaatkan kayunya, yang memiliki pola-pola yang indah, ungu bercoret-coret hitam, atau hitam keunguan berbelang dengan coklat kemerahan. Kayu ini biasa digunakan untuk membuat mebel, almari, serta aneka perabotan rumah berkelas tinggi. Venirnya yang bernilai dekoratif digunakan untuk melapisi permukaan kayu lapis mahal. Karena sifatnya yang baik, kayu sonokeling juga sering digunakan untuk membuat barang ukiran dan pahatan, barang bubutan, alat-alat musik dan olahraga, serta perabot kayu bengkok seperti gagang payung, tongkat jalan dan lain-lain

35. Suren (Toona sureni)

Suren ( Toona sureni ) dikenal dengan berbagai nama sesuai dengan daerah tempat tumbuh, seperti surian (Sumatra); surian wangi ( Malaysia ); danupra ( Philippina); ye tama (Myanmar); surian ( Thailand) dan nama perdagangannya yaitu limpaga. Kayunya berbau harum sehingga tahan terhadap serangan rayap maupun bubuk kayu dengan warna kemerahan. 


Tanaman ini tumbuh pada daerah bertebing dengan ketinggian 600 2.700 m dpl dengan temperature 22ºC. Bagian tanaman yang dapat dimanfaatkan selain kayunya sebagai bahan bangunan, furniture, veneer, panel kayu dan juga kulit dan akarnya dimanfaatkan untuk bahan baku obat diarrhoea dan ekstrak daunnya dipakai sebagai antibiotik dan bio-insektisida; sedangkan kulit batang dan buahnya dapat disuling untuk menghasilkan minyak esensial (aromatik). Tajuk tidak terlalu lebar sehingga pohon suren biasa digunakan sebagai tanaman pelindung atau pembatas di ladang dan sebagai winbreak di perkebunan teh. 


36. Takir, Benuang (Duabanga moluccana)
Duabanga moluccana dalam bahasa daerah di Kaltim ( Berau ) dikenal dengan nama Bulung-bulung atau ada yang menyebut Benuang laki, sedang di Jawa disebut pohon takir. Tanaman ini termasuk dalam famili Sonneratiacea. Tinggi pohon dapat mencapai 25 hingga 45 meter dengan diameter batangnya dapat mencapai 70 – 100 cm
Batang berbentuk pilar, tanpa banir – banir dan hampir tanpa alur. Dengan demikian dapat menghasilkan kayu yang berukuran cukup besar. Di pulau Jawa kayu ini tidak dipakai karena dianggap kurang awet. Sedangkan di Sulawesi Utara ( Minahasa dan Manado ) kayu ini dianggap sangat baik dan cocok untuk dibuat papan dan perahu
Takir/benuang merupakan jenis pohon yang memiliki penyebaran cukup luas, mulai dari pegunungan Himalaya (India), Philipina, Irian Jaya sampai Papua Nugini.  Di Indonesia, jenis ini tersebar antara lain di Jawa Timur, Bali, Lombok, Sumbawa, Ambon,Kalimantan, Sulawesi, Halmahera, Seram dan Papua.


Berikut Daftar tanaman langka Indonesia yang masuk dalam daftar status konservasi lainya Yaitu :

Critically Endangered (Kritis)
  • Pelalar atau Meranti Jawa (Dipterocarpus littoralis); endemik Nusakambangan, Jawa Tengah.
  • Keruing (Dipterocarpus elongatus); Tumbuhan asli Indonesia (Kalimantan, Sumatera), Malaysia, dan Singapura.
  • Keruing Arong atau Kekalup (Dipterocarpus applanatus); Tanaman endemik Kalimantan.
  • Keruing Bulu atau Mara Keluang atau Lagan Sanduk (Dipterocarpus baudii); Tumbuh di Thailand, Myanmar, Vietnam, Kamboja, Semenanjung Malaya, dan Sumatra.
  • Keruing Jantung (Dipterocarpus concavus); Tumbuhan asli Sumatera dan Semenanjung Malaysia.
  • Kadan (Dipterocarpus coriaceus); Tersebar di Semenanjung Malaya, Riau, Kalimantan Barat, dan Serawak.
  • Keruing Gajah atau Tampudau (Dipterocarpus cornutus); Semenanjung Malaysia, Sumatera bagian utara dan Kalimantan bagian tenggara.
  • Keruing Pekat atau Keruing Kipas (Dipterocarpus costulatus); Tanaman asli Indonesia (Kalimantan, Sumatera) dan Malaysia.
  • Keruing Senium atau Keruing Padi (Dipterocarpus eurynchus); Tersebar di Brunei Darussalam, Indonesia (Kalimantan, Sumatera), Malaysia, dan Filipina.
  • Keruing Pipit (Dipterocarpus fagineus). Tumbuh di Indonesia (Sumatera) dan Malaysia.
  • Meranti (Dipterocarpus fusiformis); Tanaman endemik Kalimantan.
  • Meranti (Dipterocarpus glabrigemmatus); Indonesia (Kalimantan) dan Malaysia (Serawak).
  • Meranti Kuning atau Damar Pakit (Shorea acuminatissima); Indonesia (Kalimantan) dan Malaysia (Sabah).
  • Belangeran atau Balau Merah (Shorea balangeran); endemik Sumatera dan Kalimantan.
  • Meranti Merah (Shorea carapae); Indonesia (Kalimantan) dan Malaysia (Serawak).
  • Meranti (Shorea conica); Tumbuhan endemik Sumatera.
  • Meranti Putih (Shorea dealbata); Indonesia (Sumatera) dan Malaysia.
  • Selagan Batu (Shorea falciferoides); Meranti endemik Kalimantan.
  • Selagan Batu (Shorea foxworthyi); Indonesia (Kalimantan, Sumatera), Malaysia, dan Thailand.
  • Balau atau Beraja atau Red Balan (Shorea guiso); Meranti dari Indonesia (Sumatera), Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam.
  • Meranti Kuning (Shorea hopeifolia); Indonesia (Sumatera), Malaysia, dan Filipina.
  • Selagan Batu Kelabu (Shorea hypoleuca); Brunei Darussalam, Indonesia (Kalimantan), dan Malaysia (Sabah, Sarawak).
  • Selagan (Shorea inappendiculata); Indonesia (Kalimantan) dan Malaysia (Sabah, Sarawak).
  • Meranti Kuning (Shorea induplicata); Tanaman endemik Kalimantan.
  • Meranti Merah (Shorea johorensis); Indonesia (Kalimantan, Sumatera) dan Malaysia.
  • Balau Merah atau Dark Red Meranti (Shorea kunstleri); Indonesia (Kalimantan, Sumatera) dan Malaysia.
  • Damar Tunam atau White Meranti (Shorea lamellata); Indonesia (Sumatera) dan Malaysia.
  • Light Red Meranti (Shorea lepidota); Indonesia (Sumatera) dan Malaysia.
  • Meranti Kuning (Shorea longiflora); Brunei Darussalam, Indonesia (Kalimantan), dan Malaysia (Sarawak).
  • Meranti Kuning (Shorea longisperma); Brunei Darussalam, Indonesia (Kalimantan), dan Malaysia (Sarawak).
  • Meranti Merah (Shorea macrantha); Indonesia (Sumatera) dan Malaysia.
  • Meranti (Shorea materialis); Brunei Darussalam, Indonesia (Sumatera), dan Malaysia
  • Meranti Maluku (Shorea montigena); Endemik Maluku
  • Meranti Merah atau Light Red Meranti (Shorea myrionerva); Brunei Darussalam, Indonesia (Kalimantan), dan Malaysia (Sabah, Serawak).
  • Meranti (Shorea ochrophloia); Indonesia (Sumatera) dan Malaysia.
  • Meranti Merah atau Red Balau (Shorea pallidifolia); Indonesia (Sumatera) dan Malaysia
  • Meranti Kuning (Shorea peltata); Indonesia (Kalimantan, Sumatera) dan Malaysia
  • Light Red Meranti (Shorea platycarpa); Indonesia (Sumatera), Malaysia, dan Singapura.
  • Meranti Kuning (Shorea polyandra); Indonesia (Kalimantan) dan Malaysia (Sabah, Serawak). 
    Meranti Putih atau Shorea resinosa
    Meranti Putih atau Shorea resinosa (gambar: www.arkive.org) 

  • Meranti Putih (Shorea resinosa); Indonesia (Sumatera); Malaysia.
  • Engkabang Undapi (Shorea richetia); Indonesia (Kalimantan), Malaysia (Serawak).
  • Dark Red Meranti (Shorea rugosa); Tumbuhan endemik Kalimantan.
  • Meranti Maluku (Shorea selanica); Tanaman endemik Maluku.
  • Tengkawang atau Meranti Merah (Shorea singkawang); Indonesia (Sumatera), Malaysia, dan Thailand.
  • Meranti (Shorea slootenii); Brunei Darussalam, Indonesia (Kalimantan), dan Malaysia (Sabah, Sarawak).
  • Light Red Meranti (Shorea smithiana); Indonesia (Kalimantan) dan Malaysia (Sabah, Sarawak).
Meranti Kuning (Shorea xanthophylla); Brunei Darussalam, Indonesia (Kalimantan), dan Malaysia (Sabah, Sarawak). 


Palmae; Tumbuhan dari famili Palmae (Arecaceae) atau palem-paleman yang dilindungi:


Amorphophallus titanum
Amorphophallus titanum yang merupakan anggota famili Araceae
  • Amorphophallus decussilvae; Bunga bangkai jangkung; (Bunga bangkai tidak termasuk dalam famili Arecaceae (Palmae) melainkan dalam famili Araceae (talas-talasan). Nama ilmiah tumbuhan ini seharusnya Amorphophallus decus-silvae)
  • Amorphophallus titanum; Bunga bangkai raksasa; (Bunga bangkai tidak termasuk dalam famili Arecaceae (Palmae) melainkan dalam famili Araceae (talas-talasan)).
  • Borrassodendron borneensis; Bindang, Budang; (nama ilmiah yang benarBorassodendron borneense)
  • Caryota no; Palem raja
  • Ceratolobus glaucescens; Palem Jawa
  • Cystostachys lakka; Pinang merah Kalimantan; (Nama ilmiah yang benarCyrtostachys lakka; dan merupakan sinonim dari Cyrtostachys renda).
  • Cystostachys ronda; Pinang merah Bangka; (Nama ilmiah yang benar Cyrtostachys renda. Menilik dari nama ilmiah C. lakka yang sinonim dari C. renda seharusnya kedua tumbuhan ini masih satu spesies atau jenis. Penjelasan lebih lengkap baca Palem Merah).
  • Eugeissona utilis; Bertan.
  • Johanneste ijsmaria altifrons; Daun payung; (Nama ilmiah yang benar Johannesteijsmannia altifrons. Tumbuhan ini lebih terkenal dengan nama Daun sang).
  • Livistona spp.; Palem kipas Sumatera. Semua jenis dari genus Livistona;
  • Nenga gajah; Palem Sumatera
  • Phoenix paludosa; Korma rawa
  • Pigafatta filaris; Manga. (tidak pernah tertera dalam literatur flora dunia).
  • Pinanga javana; Pinang Jawa
Rafflessiacea; Tumbuhan dari famili Rafflesiaceae (dengan satu huruf “S”) yang dilindungi:
Rafflesia spp.; Rafflesia, Bunga padma. Semua jenis dari genus Rafflesia.

Orchidaceae; Tumbuhan dari family Orchidaceae yang dilindungi:

Anggrek Larat (Dendrobium bigibbum)
Anggrek larat (Dendrobium bigibbum)
  • Ascocentrum miniatum; Anggrek kebutan
  • Coelogyne pandurata; Anggrek hitam
  • Corybas fornicatus; Anggrek koribas
  • Cymbidium hartinahianum; Anggrek hartinah
  • Dendrobium catinecloesum; Anggrek karawai. (tidak tertera dalam data LIPI maupun literatur anggrek dunia).
  • Dendrobium d’albertisii; Anggrek albert. (tidak tertera dalam literatur anggrek dunia. Kemungkinan merupakan anggrek Dendrobium antennatum).
  • Dendrobium lasianthera; Anggrek stuberi. (Anggrek ini dan Dendrobium ostrinoglossum merupakan satu spesies yang sama)
  • Dendrobium macrophyllum; Anggrek jamrud
  • Dendrobium ostrinoglossum; Anggrek karawai. (sinonim dari Dendrobium lasianthera. Jadi kedua anggrek ini (D. lasianthera dan D. ostrinoglossum) sebenarnya merupakan satu spesies yang sama)
  • Dendrobium phalaenopsis; Anggrek larat. (sinonim dari anggrek Dendrobium bigibbum).
  • Grammatophyllum papuanum; Anggrek raksasa Irian. (sinonim dari anggrekGrammatophyllum speciosum. Jadi antara anggrek G. papuanum dan G. speciosumsebenarnya merupakan satu spesies).
  • Grammatophyllum speciosum; Anggrek tebu. (Antara anggrek G. papuanum dan G. speciosum sebenarnya merupakan satu spesies).
  • Macodes petola; Anggrek ki aksara
  • Paphiopedilum chamberlainianum; Anggrek kasut kumis. (sinonim dariPaphiopedilum victoria-regina).
  • Paphiopedilum glaucophyllum; Anggrek kasut berbulu
  • Paphiopedilum praestans; Anggrek kasut pita. (sinonim dari Paphiopedilum glanduliferum).
  • Paraphalaenopsis denevei; Anggrek bulan bintang
  • Paraphalaenopsis laycockii; Anggrek bulan Kaliman Tengah
  • Paraphalaenopsis serpentilingua; Anggrek bulan Kaliman Barat
  • Phalaenopsis amboinensis; Anggrek bulan Ambon
  • Phalaenopsis gigantea; Anggrek bulan raksasa
  • Phalaenopsis sumatrana; Anggrek bulan Sumatera
  • Phalaenopsis violacose; Anggrek kelip. (Nama ilmiah Phalaenopsis violacose tidak valid kemungkinan anggrek yang dimaksud adalah Phalaenopsis violacea).
  • Renanthera matutina; Anggrek jingga
  • Spathoglottis zurea; Anggrek sendok. (Spesies tersebut sebenarnya tidak pernah tertera dalam literatur anggrek dunia).
  • Vanda celebica; Vanda mungil Minahasa
  • Vanda hookeriana; Vanda pensil. (Merupakan sinonim dari Papilionanthe hookeriana).
  • Vanda pumila; Vanda mini
  • Vanda sumatrana; Vanda Sumatera
Nephentaceae; Tumbuhan dari famili Nephentaceae yang dilindungi:
Nepenthes_aristolochioides
Kantong Semar (Nepenthes aristolochioides) 
  • Kantong Semar (Nepenthes aristolochioides); endemik Sumatera.
  • Kantong Semar (Nepenthes clipeata); Endemik Kalimantan.
  • Kantong Semar (Nepenthes dubia); Endemik Sumatera.
  • Kantong Semar (Nepenthes lavicola); Endemik Sumatera. 

Endangered (Terancam Punah)
Daftar tanaman langka Indonesia yang masuk dalam daftar status konservasi Endangered (Terancam Punah), yaitu:
  • Shorea Sp. Beberapa spesies Shorea berpredikat spesies berstatus konservasi Endangered (Terancam Punah) sehingga keberadaannya semakin langka, seperti; Shorea agami (Meranti Putih), Shorea albida (Meranti Merah Terang), Shorea argentifolia (Meranti Merah Gelap atau Dark Red Meranti), Shorea balanocarpoides (Meranti Putih), Shorea blumutensis (Meranti Kuning), Shorea bracteolata (Meranti Putih),Shorea dasyphylla (Meranti Putih), Shorea domatiosaShorea ellipticaShorea faguetiana (Damar Siput), Shorea falciferaShorea glauca(Balau Bunga), Shorea gratissimaShorea leprosula (Meranti Tembaga atau Tengkawang), Shorea maxwellianaShorea obscuraShorea ovataShorea pauciflora (Tengkawang), Shorea platycladosShorea teysmanniana.
  • Nepenthes Sp (Kantong Semar). Terdapat 3 spesies kantong semar (Nepenthes) yang tergolong sebagai tanaman langka dengan status Endangered (Terancam), yaitu: Nepenthes boschianaNepenthes pilosa, dan Nepenthes talangensis
    Kawoli atau Alloxylon brachycarpum
    Kawoli atau Alloxylon brachycarpum (Gambat nsw.gov.au) 

  • Kawoli (Alloxylon brachycarpum). Sejenis tanaman hias, tumbuh di Indonesia (Papua, Maluku) dan Papua New Guinea.
  • Bintangur (Calophyllum insularum). Sejenis Kosambi atau Nyamplung (Calophyllum inophyllum) Endemik Papua.
  • Canarium kipella. Sejenis Kacang Kenari endemik Jawa Barat.
  • Maple Silkwood (Flindersia pimenteliana). Indonesia (Papua), Australia, dan Papua New Guinea
  • Kokoleceran atau Resak Banten (Vatica bantamensis). Endemik Ujung Kulon, Banten.
  • Nothofagus womersleyi; endemik Papua.
  • Nyatoh (Manilkara kanosiensi); Indonesia (Maluku) dan Papua New Guinea.
Selain yang terdaftar dalam status konservasi Extinct in the Wild, Critically Endangered, dan Endangered di atas, masih banyak tanaman Indonesia lainnya yang juga langka dan terancam punah meskipun dengan status konservasi yang lebih rendah.
Sebagai contoh tanaman langka yang berstatus vulnerable adalah Kalapia (Kalappia celebica), Kayu Susu (Alstonia beatricis), Tualang (Koompasia grandiflora) dan Kayu hitam, eboni (Diospyros celebica). Tumbuhan berstatus Least Concern seperti Palem Raja (Caryota no) dan Palem Nipa (Nypa fruticans). Dan Tumbuhan yang berstatus Near Threatened seperti Korma Rawa (Phoenix paludosa).
Semoga daftar tumbuhan langka dan terancam punah di Indonesia ini tidak akan semakin panjang.


Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...