Sabtu, 21 April 2012

Benazir Bhutto : Wanita Baja Dari Pakistan

posted by: Dunia Andromeda
Wanita bernama Benazir Bhutto, dinobatkan sebagai perempuan pertama yang memimpin pemerintahan negara mayoritas Muslim pada masa pascakolonial. Bhutto merupakan Perdana Menteri Pakistan ke 11 yang menjabat untuk dua masa jabatan yang tidak berturut-turut.

Bhutto diangkat menjadi Perdana Menteri Pakisan pada 1988 hingga 1990, namun pada 1993 dirinya terpilih kembali dan menjabat hingga 1996. Perempuan yang lahir pada 21 Juni 1953 itu merupakan putri dari mantan Perdana Menteri Zulfikar Ali Bhutto. Ali Bhutto adalah seorang tokoh politik terkenal di Pakistan dan pelopor dari Partai Rakyat Pakistan (PPP).

Ali digulingkan oleh militer Pakistan, Jenderal Zia ul Haq. Setelah digulingkan, Ali dihukum gantung pada 1979 atas tuduhan memberikan wewenang atas pembunuhan terhadap oposisinya.

Di usianya yang ke 29, Bhutto menjabat sebagai Ketua PPP. PPP sering disebut sebagai partai sosialis demokrat di Pakistan. Sepak terjang Bhutto di arena politik Pakistan tidak dapat dianggap remeh. Bhutto terbukti berhasil pemilu dan menjabat sebagai kepala pemerintahan Pakistan. Ketika menjabat, Bhutto memberlakukan kebijakan sosial kapitalis untuk perkembangan industri dan nasional di negaranya.


Bhutto menikah dengan pria yang bernama Asif Ali Zardari pada 1987 di Kota Karachi. Saat ini, Zardari menjabat sebagai Presiden Pakistan. Bhutto dikaruniai tiga orang anak, Bakhtawal, Asifa dan Bilawal.

Saat memimpin Pakistan, Bhutto menjalin hubungan diplomatik yang cukup erat dengan sejumlah negara sosialis. Bhutto sangat berterima kasih kepada mantan penguasa Libya Moammar Khadafi yang selalu mendukung ayah Bhutto sejak 1977.
Namun, hubungan Pakistan dan Libya memburuk ketika Perdana Menteri Nawaz Sharif menjabat pada 1990. Khadafi kurang menyukai Sharif karena pria itu adalah rekan dari Jendral Zia. Selain Libya, Bhutto juga menjalin hubungan baik dengan Korea Utara (Korut).

Meski demikian, Bhutto juga kerap menerima kritik dari warga dan beberapa oposisinya. Popularitas Bhutto mulai menurun dikala angka pengangguran di Pakistan meningkat. Bersamaan itu, muncul pula beberapa skandal korupsi di Pakistan.


Sikap keras Bhutto terhadap India yang merupakan tetangga dan juga rival Pakistan, membuatnya mendapat julukan “Perempuan Baja.” Setelah mengakhiri masa jabatan keduanya pada 1996, Bhutto hidup dalam pengasingan di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) setelah mendapat dakwaan korupsi. Namun, perempuan baja itu kembali ke kampung halamannya tepat pada 18 Oktober 2007.

Pada 2007, Pakistan dipimpin oleh seorang presiden yang berasal dari kubu militer, Pervez Musharraf. Musharraf memberikan amnesti kepada Bhutto terkait dakwaan-dakwaan korupsi dan diperbolehkan untuk kembali ke tanah air.


Stasiun televisi asal Kanada melaporkan, Bhutto memiliki hasrat untuk kembali ke arena politik Pakistan dengan mengikuti pemilu di 2008. Lewat pemetaan politik, Musharraf diprediksi akan tetap memegang jabatan sebagai Presiden Pakistan dan Bhutto sebagai perdana menterinya.

Namun Bhutto juga mengkritisi Musharraf dengan mengatakan, para sekutu politik Musharraf membawa Pakistan ke jurang krisis dan otoritarian.

Pada 27 Desember 2007, Bhutto yang baru saja mengadakan kampanye untuk partainya di Kota Rawalpindi terbunuh lewat serangan bom. Saat ledakan muncul, Bhutto terluka parah dan dilarikan ke rumah sakit, namun nyawa Bhutto tidak tertolong. Komandan Al Qaeda Mustafa Abu al Yazid mengklaim, dirinya bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan Benazir Bhutto.

Bilawal Bhutto Zardari yang merupakan putra dari Benazir Bhutto, menggantikan ibunya sebagai Pimpinan PPP. Saat itu, Bilawal masih berusia 19 tahun.


Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...